Berkonco Anak Anjing




Empat hari lalu, di siang bolong, saya di telepon oleh Paman Yakob. Tepatnya, dia menawari saya untuk pelihara anak anjing. Ihwal, sejak dari dua minggu lalu Pujut (nama anjing betina) peliharaannya melahirkan tujuh anak anjing.

Beliau memberikan tambahan, jika anak anjing barusan bisa dipisah dari induknya.

Dengar itu, tanpa ada macam-macam, saya langsung menjawab;" iya, paman. Saya ingin memelihara". Lalu, dia juga memerintah saya untuk tiba lansung ke tempat tinggalnya ambil anak anjing barusan.

Secara singkat, saat itu juga saya sampai di dalam rumah Paman Yakob, saya juga diajak beliau untuk lihat langsung beberapa anak anjing ini di kandang induknya.

Nampak, beberapa anak anjing ini benar-benar lucu serta menggemaskan. Paman Yakob-pun mempersilahkan saya untuk memilih-milih anak anjing ini sesuai-selera-yang diharapkan.

Secepat sinar, saya pilih satu anak anjing betina yang menguasai berbulu putih. Disamping itu sebab demikian berasa survive oleh beberapa anak anjing ini, pada Paman Yakob saya minta penambahan satu ekor lagi. Persisnya anjing pejantan berwarna abu-abu.

Dapat Bonus Spektakuler Main Taruhan Bola Online

Paman Yakob terlihat tidak keberatan serta menyetujui.

Sesudah sukses memilih beberapa anak anjing ini di kandang, Paman Yakob sedini memaparkan beberapa tips bagaimana tehnik memberikan makan anjing sampai langkah pelihara anjing yang baik.

Sesudah berasa kenyang dengan petuah si Paman, saya selanjutnya pamit pulang bersama-sama ke-2 konco super imut ini.

Kebetulan, ini ialah pertama kali saya pelihara anjing. Awalnya, saya cuma pelihara ayam kampung serta ayam pedaging untuk usaha kecil-kecilan di desa. Tetapi usaha saya ini berbuntut apes sebab banyak antara ayam ini mati demikian saja. Entahlah, kemungkinan sebab terserang epidemi penyakit.

Selanjutnya, saya kurang tahu tentu tipe anjing yang saya memelihara ini. 2 hari lalu, saya coba cari tahu info tentang anjing di mesin penelusuran google. Tetapi, hampir yang berada di dalam perincian itu tidak satu juga yang seperti dengan anjing peliharaan saya ini.

"Ah, biarlah. Semasa masih sebangsa dengan anjing, ya melihara saja" batinku sekejap

Sampai detik ini, saya belum juga mendapatkan racikan yang cocok untuk memberikan nama mereka. Hingga untuk sesaat mereka berdua di panggil 'Kuu--kuu'. He he he

Berkaitan rumah ke dua anjing ini, ya masih dibuat a la kandungannya. Semakin persisnya, saya tempatkan mereka ke karton/ box memiliki ukuran 70x70 cm. Di fundamen box itu, saya alaskan kain yang tidak terpakai. Maksudnya supaya memberikan tambahan kehangatan di saat mereka tidur pada malam hari.

Serta untuk makan, saya sediakan satu kotak plastik kecil yang didalamnya di simpan nasi dengan lauk ikan serta tahu. Ya, walau terkadang yang nikmatnya habis lebih dulu. Baru sebentar-bentar melototin lagi untuk meminta ditambah lagi lauk.

Selama ini saya masih tidak berani ajak mereka keluar. Satu bagian, terkadang tekanan darah saya naik, lihat kenakalan mereka yang mencincang tali sandal serta sepatu sampai robek.

Lucunya, saat saya geram serta volume suara saya meninggi, mereka tiba-tiba diam membisu. Tatapanya memelas. Kemungkinan mereka sadar jika mereka sedang dimarahi. Hahaha

Tetapi saya tidaklah sampai hati memukul ditambah lagi menyepak mereka. Saya menyadarinya saja, sambil belajar meredam emosi. Walau, saya tidak punyai fakta yang kuat untuk menyakiti mereka.

Selama ini saya tidak punyai beberapa tips spesial bagaimana pelihara serta menjaga anjing yang baik. Namun untuk pendapat, jika kita benar-benar punya niat pelihara anjing, lebih bagus cintai mereka. Hanya itu pointnya sich.
Diberdayakan oleh Blogger.